Hello!

Sunday, May 30, 2010

Surat untuk kamu..

aku bingung..
Ntah harus darimana kumulai rangkaian kata-kata ini. Apakah harus dari awal pertemuan kita, atau dari akhir yang akan segera terjadi..?

Aku benci kamu.. Mungkin kalimat itu terdengar kasar sebagai kalimat pembuka. Namun itulah yang senyatanya ada sekarang di benakku. Aku benci segala hal tentangmu..

Aku benci kamu namun terlalu sayang untuk pergi jauh dari sampingmu..

Mengapa manusia kerap kali berjalan ke arah semak mawar berduri yang hanya akan membuat mereka terluka dan berdarah. Tersakiti dan pedih hanya karena keindahan semu. Menutup mata rapat-rapat dari duri yang jelas-jelas ada di hadapannya..

Yah, aku benci kamu. Sebesar benci yang mungkin dirasakan oleh seorang AKU. Aku benci dirimu hingga rasanya aku tidak lagi bisa bernapas karena tenggelam di dalam rasa sayangku.

Aku benci kamu yang berulang kali menanyakan pertanyaan bodoh, yang jawabannya sudah jelas terlihat bahkan oleh seorang buta sekalipun. Benci harus menahan diri untuk tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan bodohmu itu. Yang entah apa maksudnya..

Sebesar itu rasa benciku, sehingga ingin rasanya menjadi tiada. Hilang tanpa menyisakan jejak untuk kau ikuti. Agar tak ada lagi perih yang akan terulang.

Aku adalah sebuah pilihan. dan pilihanmu tidak jatuh padaku.
Aku adalah aku. dan bukan aku yang kamu cari.
Aku adalah si kecil. yang akan selalu ada ketika kau perlukan.
aku adalah aku. yang senyatanya ada namun sebenarnya tiada..

Kamu tahu?
Terkadang inginku untuk menangis dan berteriak sekeras mungkin. Agar kau dapat melihatku. Tapi suaraku tercekat menjadi buih udara.

Kamu tahu?
Hal yang aku benci darimu, yaitu caramu membuatku merasa nyaman hingga tidak ingin pergi, hingga kerap kali menjadi patung bodoh. Dan yang paling aku benci lagi, caramu mengatakan kejujuran yang sebenarnya penuh dengan ketidakjujuran.

Aku benci kamu. Yang sudah mengatakan satu kebohonganyang tak termaafkan untukku..
Aku benci kamu..
sangat.

....

aku tidak bisa berhenti membencimu, sekaligus melihatmu.

No comments:

Post a Comment