aku ingin bercerita,
tentang dia yang tinggal di sudut sana
sudut mati yang sulit terlihat.
Dia manis dan baik,
nakal dan egois.
Dia seorang pria dewasa,
dengan senyum kekanakannya
yang lucu, manis, sekaligus jahil dan menggemaskan.
Aku sangat menyukaisenyumnya yang seperti itu
Tidak selamanya dia menyenangkan.
Aku paling benci saat dia merajuk.
Bukan rajukannya yang membuatku gerah,
namun diamnya.
Hei sayang,bagaimana caraku bisa tahu apa yang membuatmu kesal?
Dalam diamnya, aku merasa resah.
Tenggelam dalam ketakutan akan kesalahan.
Bagaimana jika aku salah bicara?
Bagaimana jika aku lancang terlalu jauh masuk?
Apa aku terlalu cerewet?
Apa aku bertingkah terlalu kekanakan?
Ataukah kenakalanku mulai membuatmu kesal?
Diammu membuatku takut untuk berkata dan melangkah.
Aku suka menelusuri wajahnya dengan jariku.
menelusuri setiap mili rautnya.
Kemudian turun ke lekuk bahunya,
tempat terbaik di dunia untuk melepaskan lelah.
Aku suka menempelkan telingaku ke dadanya yang bidang,
mendengarkan detak jantungnya,
dan menyelaraskan dengan detak jantungku.
Bersamanya membuatku melayang.
berbagi cerita dan mimpi,
merajut asa untuk masa depan yang tak pasti.
Kami saling berbagi suka
namun kami tidak berbagi duka.
Selalu seperti itu,
dia menyimpan duka dan resahnya sendiri,
meninggalkanku dengan pertanyaan dan kecemasan.
Katanya, belum waktunya dia membagi bebannya denganku.
Dia benar, seandainya dia membaginy pun.
tidak adayang dapat kulakukan.
Aku ingin cepat lebih dewasa,
menghampirinya dan meringankan bebannya.
Hal terbaik yang bisa kulakukan untuknya sekarang,
hanyalah memeluknya seeratmungkin,
Semoga pelukanku dapat sedikit menenangkannya,
membuainya sehingga melupakan bebannya,
sejenak saja
Percayakah kamu?
Pelukanku memiliki makna lebih dalam dari yang kautahu
Bisakah kaurasakan itu?
Aku benci setiap malam datang
memaksaku pergi dari sampingmu.
Percayakah kamu?
Setiapkali kau memintaku untuk tinggal,
rasany sedih, dan sesak.
Aku ingin tinggal dan terus memelukmu
sampai sinar matahari kembali datang membawa hari.
ia bukan seorang pria sempurna,
tapi untukku,
dia sempurna dengan segala kekurangan dan kelebihanya.
Terima kasih untuk semua hal indah
disini,menunggumu menyelesaikan rajutan mimpi kita.
No comments:
Post a Comment