Hello!

Monday, September 15, 2025

My furry soulmate

Kenalin, ini Upi. Nama aslinya ga inget, kalo ga salah Olaf something something. Nama adopsinya Penelope. Tapi nama panggilannya Upik. Si anak bungsu di kantor. Cakep kan namanya? Yaiyalah, siapa dulu yang ngasih. Ga ada tuh anak gw namanya pake nama makanan, atau warna, atau 1000 nama anjing lainnya. Kylo, Bianca, Penelope. Lol.

Sebentar lagi Upik ini mau ulang tahun loh, menuju masa-masa lulus dari periode Terrible Two. Dan dalam selang waktu hampir 2 tahun kenal Upi, rasanya gw bisa bilang, dari 4 anjing yang sekarang ada, i found my soulmate in her.

Kayak manusia aja, 4 anak ini semua punya love language yang berbeda. Chirra si Nyonya Besar, bahasa cintanya itu Act of Service. Semi semi kayak kucing yang agak ngebossy gitulah kelakuannya. Kalo tempat makan kosong, ditendang tendang biar diisi. Kalo pengen disayang, orang digaruk-garuk sampe dia juga digaruk.

Kylo si Good Boy lain lagi, bahasa cintanya Quality Time. Kylo ga suka dipeluk, tapi Kylo selalu ada disekitaran kita. Rapopo ga main, yang penting barengan sama semuanya. Such a sweetheart lah dia itu.

Lalu ada Bianca si Anak Babi. Lol. Engga deh, Bianca the Anak Babi. 😭😭😭 Ga ketemu kata yang tepat buat gambarin dia. Bianca ga suka digrepe, ga suka dipeluk, kalo dipanggil namanya suka budek, tapi dipanggil “Cookie” langsung lari dari pagar sampai ke dapur. Bisa tidur sendiri, main sendiri, bangun sendiri, pup sendiri, mandiri banget deh. Kalo bisa nyirem pup sendiri lebih bagus ya. Bianca ga clingy kayak Kylo atau bossy kayak Chirra, tapi walaupun tampang dan kelakuannya makin kayak babi sekarang, dia itu a good guardian loh. Gw juga baru sadar belakangan ini. Thats how she show her love. Sesimpel duduk nungguin grandmanya nyuci baju di belakang atau nungguin mamanya pacaran di ruang tamu. Hahaha

Lalu yang terakhir, Upik the Trouble Maker. Kalo kata Ipin, dia ini serusuh Bianca, cuma versi lebih kecil aja badannya. Ga salah sih. Ntah berapa banyak kerusakan dan kerugian yang timbul karena si anak bontot ini. Kacamata lah, bolpen lah, mouse lah, dan segala tetek bengek yang kalo dijumlahin lebih mahal dari harga nebus dia. :’) Mungkin emang trait dari jenis Cooker Spaniel itu super clingy ya, jadi love language si Upi ini adalah physical touch. Dia suka nyodorin kepalanya, trus ditempel ke kepala kita, semacam nose to nose, dan biasanya di posisi ini, otomatis tangan gw akan ngegaruk kupingnya, lalu makin ngefly lah dia. Atau hampir setiap kali gw istirahat dan duduk di lazyboy, tau-tau dia ikutan lompat ke atas, nyari posisi pewe dan bobo di paha. Sampai kadang-kadang pahanya kram karena takut ngebangunin dia.

I love how Upi look at me, deeply and full with love. Berasa banget gitu disayangnya. Atau waktu dia tidur ngedengkur di atas pahaku. Atau waktu dia nyodorin kepalanya buat minta digaruk kupingnya, trus keenakan sampai merem melek. Mungkin karena 3 anak lainnya ga seclingy Upi. Mungkin karena walaupun bukan anak gw, tapi Upi bisa seclingy ini sama gw, jadi i love her very berry much. Rasanya semacam cinta yang berbalas gitu. Hahaha

Udahlah, ga usah lagi cari laki. I have Upi and her love, let me be a crazy dog lady.

Wednesday, September 3, 2025

Home

 "Tadaima.."

Kalo suka nonton drama Jepang, kata ini pasti familiar banget di kuping. Biasa diucapin sama orang yang baru pulang ke rumah, mungkin Ibu yang pulang dari supermarket, Ayah yang pulang setelah bekerja, atau si Anak setelah pulang dari sekolah. Artinya "Aku pulang" atau bisa juga "Aku sudah di rumah". Dan seruan ini biasanya akan dijawab oleh orang yang ada di rumah.

"Okaeri.."

Artinya kurang lebih adalah "Selamat datang kembali". Budaya yang menyenangkan ga sih? Pulang jadi terlihat punya arti yang lebih dalam. Ada orang yang menunggu dan menyambut di rumah. Ada yang mengingatkan, kalo secapek apapun di luar, waktu pulang ke rumah ada orang yang sudah menunggu. Yah, sejujurnya ini agak sedikit diromantisasi ya. Kenyataannya, ga sedikit orang yang begitu pulang ke rumah malah lebih tertekan. Mungkin ayah yang abusive, atau tumpukan baju yang harus diberesin atau orang tua yang harus diurus. Ntahlah. Semua orang punya masalahnya masing-masing.

Tapi di detik ini, aku berpikir, menyenangkan ya kalo pulang selalu ada orang yang udah nunggu untuk bilang "selamat datang". Bikin agak semangat untuk langsung pulang ke rumah.

Mungkin. :)